Madiun, INFO_PAS – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun kembali menunjukkan hasil positif dari program pembinaan kepribadian melalui seni dan keagamaan. Bertempat di Masjid At-Taubah, sekelompok warga binaan menampilkan musik hadroh sebagai bagian dari kegiatan pembinaan rutin, yang pada kesempatan tersebut turut disaksikan oleh mahasiswa magang dari UIN Ponorogo, Rabu (15/10).
Mahasiswa yang hadir berasal dari Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) dan akan menjalani masa magang selama beberapa bulan ke depan di Lapas Pemuda Madiun. Kehadiran mereka bertepatan dengan pelaksanaan pembinaan seni hadroh, sehingga dapat menyaksikan langsung bagaimana proses pembinaan rohani dan seni dikembangkan di dalam lapas.
Kegiatan ini turut didampingi oleh Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat), Afifudin Muhammad Yunus, beserta CPNS yang juga terlibat dalam pembinaan warga binaan.
Dalam keterangannya, Afifudin Muhammad Yunus menjelaskan bahwa penampilan hadroh ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian yang rutin dilakukan di lapas.
“Kegiatan ini bukan pertunjukan khusus, melainkan bagian dari rutinitas pembinaan spiritual dan seni. Musik hadroh menjadi media ekspresi sekaligus sarana pembentukan akhlak warga binaan yang lebih baik,” ujarnya.
Salah satu mahasiswa magang, Imam Mubarok, mengaku kagum setelah melihat langsung kegiatan tersebut.
“Saya benar-benar takjub. Tidak menyangka bahwa di dalam lapas ada kegiatan pembinaan yang sekomprehensif ini. Hadroh yang ditampilkan sangat bagus, penuh semangat, dan menunjukkan bahwa warga binaan punya semangat untuk berubah,” ucapnya.
Kalapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo, memberikan apresiasi atas semangat warga binaan dalam mengikuti kegiatan pembinaan serta antusiasme para mahasiswa magang yang hadir.
“Kami sangat mengapresiasi semangat warga binaan yang terus menunjukkan perkembangan positif. Kehadiran mahasiswa magang juga menjadi penyemangat baru, sekaligus peluang kolaborasi dalam penguatan program pembinaan keagamaan di lapas,” kata Wahyu.
Kegiatan ini menjadi gambaran nyata bagaimana Lapas Pemuda Madiun mengintegrasikan pendekatan religius dan seni dalam proses pembinaan. Selain membentuk karakter positif warga binaan, kegiatan seperti ini juga memberi wawasan dan pengalaman berharga bagi para mahasiswa yang akan terlibat langsung dalam program bimbingan dan penyuluhan keagamaan di lingkungan pemasyarakatan. (Humas Lapas Pemuda Madiun)
0 Komentar