Resmi Ditutup, Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan: Lapas Pemuda Madiun Sabet Juara I Lomba Yel-Yel se- UPT Pemasyarakatan Jawa Timur

 



Sidoarjo, INFO_PAS – Ditutup dengan upacara penuh khidmat, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Madiun berhasil mengukir prestasi membanggakan dengan menyabet Juara I Lomba Yel-Yel se-UPT Pemasyarakatan Jawa Timur dalam ajang Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan 2025, Rabu (23/7).



Dipimpin langsung oleh Kepala Lapas Kelas I Malang, Teguh Pamuji, yang bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, Teguh menekankan pentingnya semangat kebersamaan, kedisiplinan, dan komitmen untuk terus berkembang meskipun berada dalam keterbatasan.


“Melalui perkemahan ini, kita tidak hanya membina keterampilan, tetapi juga membentuk karakter dan harapan baru. Semoga semangat ini terus menyala,” ungkap Teguh dalam amanatnya.


Setelah rangkaian upacara selesai, suasana berubah menjadi penuh semangat saat Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Pemuda Madiun tampil membawakan yel-yel yang energik dan sarat makna. Penampilan mereka menggambarkan kekompakan, kreativitas, dan semangat juang, yang berhasil memukau peserta dan dewan juri.


Kegiatan perkemahan yang berlangsung selama tiga hari ini menjadi ajang pembinaan berkarakter yang diikuti oleh perwakilan WBP dari 38 UPT Pemasyarakatan se-Jawa Timur. Berbagai lomba diselenggarakan, seperti pioneering, semaphore, camp craft, dan lainnya, sebagai wadah pembentukan nilai kerja sama, kepemimpinan, dan ketangguhan mental.


Kalapas Pemuda Madiun, Wahyu Susetyo, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas kerja keras serta dedikasi warga binaannya.


“Keikutsertaan dan prestasi ini adalah bukti nyata bahwa pembinaan di dalam Lapas mampu membentuk pribadi yang berkarakter, produktif, dan percaya diri. Ini bukan hanya tentang juara, tapi tentang proses belajar dan tumbuh,” tegas Wahyu.


Kebanggaan juga dirasakan oleh para WBP yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Salah satunya, A, warga binaan Lapas Pemuda Madiun, mengaku bahwa perkemahan ini menjadi pengalaman yang membuka mata dan hati.


“Dulu saya tidak pernah bayangkan bisa tampil di depan banyak orang, apalagi juara. Tapi di sini saya belajar bahwa harapan itu masih ada, dan kami masih punya masa depan,” ujar A, penuh haru.


Keikutsertaan Lapas Pemuda Madiun dalam perkemahan ini menjadi bukti nyata keberhasilan pembinaan kemandirian dan pembentukan karakter di balik tembok Lapas. Kegiatan ini menunjukkan bahwa meski berada dalam keterbatasan, semangat untuk berubah dan berkontribusi tetap menyala.


Penutupan Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan langkah awal bagi para peserta untuk terus menyalakan semangat perubahan. Di balik jeruji, mereka belajar berproses, menemukan jati diri, dan menapaki jalan pulang dengan harapan baru. (Humas Lapas Pemuda Madiun)

Posting Komentar

0 Komentar