Peresmian Mataraman Fiber Optik disambut gembira oleh ISP di Pacitan, salah satunya PT LDN
PT Lentera Digital Nusantara yang selama ini
konsentrasi dalam penyediaan layanan internet di Pacitan, kini terus
berkembang.
Salah satu inovasi yang dilakukan adalah memulai
program 1000 wajah di Pacitan.
“Jadi, PT LDN memiliki
program 1000 Wajah, yaitu pemasangan satu CCTV gratis untuk setiap 25 pelanggan,
baik di desa maupun di Kota pacitan. Kamera ini bisa diakses publik melalui
website, dan akan tersebar di 172 desa dari 12 kecamatan di Pacitan,” ujar
Alfian.
Program ini, lanjut Alfian, merupakan bentuk dukungan untuk Pemerintah
Kabupaten Pacitan dalam mempercepat digitalisasi.
“Program ini tanpa menggunakan APBD maupun
APBDes. Selain itu, program 1000 CCTV ini juga mendukung untuk menciptakan
kondusifitas dan meminimalisir angka kriminalitas di Pacitan, Rencana ke depan, tiap
RT yang memiliki 25 pelanggan akan mendapatkan satu CCTV gratis yang dapat
diakses oleh semua warga”lanjutnya
Untuk itu, Direktur PT LDN, Alfian Ade Faka, dengan
menggandeng Mataraman Fiber Optik ini merupakan langkah strategis dalam
mendekatkan akses teknologi kepada masyarakat, sekaligus mendukung pertumbuhan
ekosistem digital lokal.
“Selama ini,
kami merasa keterbatasan alat menjadi kendala, karena letak Pacitan yang berada
di ujung selatan. Kini, melalui toko Mataraman Fiber Optik yang menggandeng
langsung suplier dari Jakarta dan Surabaya, kebutuhan perangkat jaringan bisa
lebih mudah diakses dengan harga kompetitif,” terangnya.
“Insyaallah keamanan dan
digitalisasi di Kabupaten Pacitan bisa meningkat dengan hadirnya jaringan yang
terintegrasi ini, kemudian bagi desa yang memiliki minimal 300 pelanggan akan
kami support dengan aplikasi pelayanan administrasi secara digital, ini pun
juga gratis.” tutupnya.
Sementara
itu, pemilik toko Mataraman Fiber Optik, Heri Susanto, menyampaikan bahwa
kehadiran toko ini menjawab kebutuhan mitra internet yang sebelumnya harus
keluar kota untuk mencari peralatan jaringan.
“Kami
berusaha memberikan apa yang dibutuhkan para mitra. Tidak perlu jauh-jauh ke
luar kota. Soal harga, bisa dikomunikasikan,” jelas Heri.
Toko ini
menyediakan berbagai perangkat seperti kabel fiber optik, modem, mikrotik,
CCTV, hingga aksesoris jaringan lainnya. Tujuannya untuk mempermudah para
penyedia layanan internet (ISP) lokal dalam mengembangkan usaha mereka.
Sementara
itu, pemilik Sidata Indonesia dan juga mitra Mataraman Fiber Optik, Isan
Supriyadi turut mengapresiasi inisiatif ini.
“Pembukaan
toko ini merupakan gagasan yang bagus. Kita tahu harga internet makin mahal.
Dengan toko ini, biaya operasional bisa ditekan. Semoga sukses terus,” ujarnya.
Dalam
kesempatan yang sama, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia
(APJII) Jawa Timur, Yosvensa Setiawan juga menyampaikan dukungannya.
“Di
Pacitan ini memang susah mencari perangkat fiber optik. Dengan hadirnya
Mataraman Fiber Optik, tentu akan sangat membantu pengusaha internet di daerah
ini,” katanya.
Ia juga
mengingatkan pentingnya menjaga iklim usaha yang sehat dan kompetitif.
“Tolong
harganya jangan jor-joran. Kita jadikan usaha internet ini kompetisi yang
sehat. Harapan kami ke depannya, biaya operasional turun, tapi harga tetap
stabil dan laba tetap baik,” tegas Yosvensa.
Sebagai
penasehat toko, KH Fuad Chabib Dimyathi, turut memberikan pesan spiritual. Ia
menekankan pentingnya niat baik dalam menjalankan usaha serta memanfaatkan
teknologi secara bijak.
“Hidup itu
harus melangkah. Tidak boleh stagnan. Kalau kita jalan di tempat, berarti kita
menyepelekan anugerah akal yang Allah berikan,” ucap KH Fuad.
“Internet
itu akan kembali kepada manusianya. Bisa dipakai untuk apa saja. Tapi mari kita
gunakan untuk hal-hal yang positif,” pesannya.
Acara
peresmian ditutup dengan pemotongan pita dan tumpeng sebagai simbol awal
perjalanan usaha yang diharapkan membawa keberkahan.
Dengan
berdirinya Mataraman Fiber Optik, PT LDN tidak hanya memperkuat jaringan
internet Pacitan, tetapi juga membangun pondasi keamanan desa berbasis
teknologi. Ke depan, diharapkan usaha ini mampu meningkatkan literasi digital
sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. (red).
0 Komentar